Lompat ke konten

Wiranto : Jika Ada Kecurangan Pemilu, Selesaikan di Jalur Hukum

Wiranto
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Wiranto : Jika Ada Kecurangan Pemilu, Selesaikan di Jalur Hukum

Liputan46.com – Menko Polhukam Wiranto mengatakan, mengajak semua pihak agar menggunakan langkah hukum dalam menyelesaikan dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Hal tersebut dinilainya suatu langkah konkret untuk menjaga stabilitas keamanan Negara.
Hal-hal yang mengenai kegiatan yang dianggap negatif dalam Pemilu kan sudah ada wadahnya untuk menyelesaikan.
Hal itu disampaikan Wiranto di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).

Wiranto meminta, agar peserta Pemilu melaporkan pelanggaran etika ke DKPP.
Sementara untuk pelanggaran di daerah telah ada Gakkumdu. Sedangkan, pelanggaran yang merupakan perbedaan perhitungan ada di Mahkamah Konstitusi (MK).
Jadi saya kira ada mekanisme untuk menyelesaikan hal-hal yang tidak wajar, jangan kemudian diselesaikan dengan cara sendiri itu namanya melanggar hukum,” tegasnya.

Wiranto : Jika Ada Kecurangan Pemilu, Selesaikan di Jalur Hukum

Mantan Panglima ABRI itu menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum yang harus dijaga bersama.
Sehingga, setiap pelanggar bisa diberikan sanksi sesuai dengan kesalahannya dan sudah di atur oleh Undang – Undang.
Dan tidak boleh dalam negara demokrasi kebebasan kelompok masyarakat kebebasan individu sebebas-bebasnya, tidak ada.
Negara demokrasi itu kebebasan ada batasannya, yang batasi itu apa? Hukum, konstitusi, dan UU. Itu batasannya,” jelasnya.
Dan di sana ada aparat penegak hukum, kalau sudah tidak percaya hukum, tidak percaya aparat keamanan, bagaimana jadi itu sebenarnya,” tandasnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta kepada para Menteri, para Kepala Lembaga, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN agar stabilitas keamanan dan ketertiban pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak betul-betul terus dijaga.

Agar kondisi yang ada betul-betul kondusif,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Meskipun biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil, namun Presiden Jokowi menekankan, jangan sampai mengganggu keamanan dan ketertiban.

Joko Widodo mengatakan riak-riak kecil usai Pemilu serentak 2019 merupakan untuk mengingatkan agar aparat TNI-Polri tetap waspada.
Saya kira biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil tapi jangan sampai mengganggu keamanan dan ketertiban, mengganggu rasa aman masyarakat,” tegas Presiden Jokowi.

ADUQ TERPERCAYA | CAPSA ONLINE | ADUQ ONLINE | BANDARQ

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *