Lompat ke konten

Tahun 2019 Tempe Indonesia Siap Diekspor Menuju Arab Saudi

  • oleh
Tahun 2019 Tempe Indonesia Siap Diekspor Menuju Arab Saudi
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tahun 2019 Tempe Indonesia Siap Diekspor Menuju Arab Saudi

HTahun 2019 Tempe Indonesia Siap Diekspor Menuju Arab Saudi kabar47 -Tempe yang menjadi produk lauk pauk khas Indonesia, sudah merambah pasar ekspor dari tahun lalu. Makanan dengan bahan dasar kedelai itu pun ditargetkan dapat masuk ke pasar Arab Saudi. Aip Syarifuddin selaku Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) menuturkan bahwa pengrajin tempe sudah mengekspor produknya ke Hongkong ,Korea Selatan, dan Malaysia dari pertengahan 2018 lalu.

Usai enam bulan, pengrajin tempe sudah berhasil mengirim 20-30 kontainer tempe menuju tiga negara tujuan ekspor tersebut. Adapun tiap kontainer memuat sekitar 20 ton tempe. Aip menyatakan jika pengrajin dapat menjual tempe dengan harga dua kali lipat melalui ekspor. Kini, harga tempe di dalam negeri sekitar Rp15 ribu-Rp20 ribu per kilogram (kg) di dalam negeri. Sementar bila diekspor, pengrajin tempe dapat mematok harga Rp40 ribu-Rp 50 ribu per kg.

Karena adanya peluang tersebut, menjadikan pengrajin tempe dapat mempeluas pasar ekpor. Aip menyatakan negara yang dijadikan sebagai target pasar ekspor selanjutnya yakni Arab Saudi. Alasannya, karena Arab Saudi menawarkan pasar yang menjanjikan sebab banyaknya masyarakat yang akan melaksanaan ibadah umroh dan haji.

Aip menjelaskan jika kebutuhan kedelai di Indonesia membutuhkan lebih dari 2 juta ton tiap tahunnya. Per 1 kg kedelai dapat menghasilkan 1,8 kg tempe. Menggunakan perhitungan itu, maka pengrajin tempe dapat menghasilkan sekitar 4-5 juta ton tempe tahu per tahun. Jumlah tersebut setara dengan kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Tahun 2019 Tempe Indonesia Siap Diekspor Menuju Arab Saudi


Walaupun pengrajin sudah menyasar pasar ekspor, ia memastikan jika masyarakat tidak akan kekurangan ketersediaan tempe. Tempe yang diekspor pun mesti memenuhi aturan Standar Nasional Indonesia (SNI). Walau demikian, bukan artinya ekspor tempe selalu mulus. Aip mengatakan jika kendala ekspor tempe yakni ancaman busuk di dalam kontainer karena cukup lamanya proses di pabean.

Karena itu, menjadi pihak fasilitator Gakoptindo segera mengajukan bantuan dari pemerintah, baik melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Agama, maupun pemangku kepentingan terkait.

Sementara itu pada kesempatan yang berbeda, Enggartiasto Lukita selaku Menteri Perdagangan menyatakan pemerintah dapat mendorong ekspor tempe ini melalui penyediaan teknologi pangan. Dengan begitu maka tempe ekspor tersebut dapat tetap awet untuk mengurangi risiko busuk di kontainer.
ditolak korban Hasnatul Laili.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online

Malasnya Masyarakat Indonesia Keuntungan Dari GoFood dan GrabFood


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *