Sidang Pilpres Ahli IT KPU Patahkan Serangan-Serangan kubu 02
Sidang Pilpres Ahli IT KPU Patahkan Serangan-Serangan kubu 02 liputan46 – Sidang keempat sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi,hanya menampilkan satu ahli saja, yaitu Marsudi Wahyu Kisworo, dan tanpa saksi. Pemaparannya Tentang Sistem Informasi Penghitungan Suara atau Situng ‘mematahkan’ serangan-serangan kubu 02.
Diketahui, KPU menghadirkan ahli IT Marsudi Wahyu Kisworo dalam sidang sengketa Pilpres. Sementara satu ahli IT yang lainnya, Riawan Tjandra, hanya mengirimkan keterangan tertulis miliknya. Dalam kesaksiannya pada sidang yang berlangsung pukul 13.00 WIB, Kisworo memaparkan tetantang situng yang ada di situs KPU.
Dia mengaku sebagai arsitek dari Situng merupakan tahun 2004, meskipun kini tidak dapat mengaksesnya karena bukan bagian dari KPU. Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna mengistilahkannya sebagai arsitek, bukan tukang yang mengerjakan bangunannya.
Awalnya, Marsudi menyebut jika Situng sudah mulai diimplementasikan pada Pemilu 2004. Awalnya, Situng ini hanya menampilkan C1 saja. Pada apemilu-pemilu berikutnya, tutur Marsudi, KPU menyetel Situng mampu manampilkan angka-angka di tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara atau TPS secara rinci.
Sidang Pilpres Ahli IT KPU Patahkan Serangan-Serangan kubu 02
Menurutnya, sejak awal dirancang Situng tak masuk sistem perhitungan suara berjenjang secara manual yang menentukan hasil pemilu. Perhitungan suara resmi pemilu sendiri dilakukan KPU dengan rekapitulasi secara berjenjang sejak TPS hingga tingkat nasional. Karena itu, kata dia, Situng tidak masuk dalam situs perhitungan suara.
Menurut Kisworo, Situng dirancang untuk sarana transparansi kepada masyarakat sebagai kontrol proses pemungutan suara. Situng, kata dia, memiliki tiga komponen sistem yang strategis yang disebut disaster recovery center atau sistem pusat pemulihan bila terjadi bencana di Indonesia.
Kisworo juga menyebut Situng hanya dapat diakses oleh KPU dan tak dapat direkayasa oleh pihak luar. Ketua KPU Arief Budiman pun menegaskan bahwa peretas sejauh ini baru dapat “masuk ke halamannya, tidak sampai masuk ke rumah” alias sistem utamanya.
Kisworo tidak memungkiri jika situng masih memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang disebutkan oleh nya seperti data tervalidasi dan yang masih menjadi satu. Buktinya, ucap dia, masih ada kekeliruan dalam hal data yang dimasukkan ke Situng. Dengan membandingkannya dengan situs Kawal Pemilu, kata dia, ada 633 TPS yang keliru di Situng KPU.
AGEN POKER | BANDAR QQ |BANDAR POKER
| sakong