Rusia Di Usir dari Venezuela Oleh Donald Trump
Rusia Di Usir dari Venezuela Oleh Donald Trump liputan46 – Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta agar Rusia untuk ‘angkat kaki’ atau pergi dari Venezuela dengan menarik pasukan dirinnya dari negara tersebut. Diaa memperingatkan bahwa “semua opsi” terbuka akan dilakukan AS agar Rusia langsung ‘angkat kaki’ dari Venezuela.
Permintaan dia sampaikan setelah Rusia mengirimkan dua pesawat angkatan udara yang membawa hampir 100 tentara masuk ke Venezuela pada hari Sabtu yang lalu. Aksi Rusia tersebut ia tuduh sudah meningkatkan krisis politik di Venezuela. Maklum, Rusia dan Cina memang mendukung Presiden Nicolas Maduro.
Sementara di sisi yang lain, Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. Selain alasan itu permintaan disampaikan karena AS curiga yang dikirim Rusia ke Venezuela adalah pasukan khusus dan personel keamanan siber.
Wakil Duta Besar Rusia Dmitry Polyanskiy mengatakan jika negaranya tidak akan serta merta menuruti permintaan Trump. Menurut dirinya, Rusia memiliki hubungan bilateral dan perjanjian dengan Venezuela yang harus dihormati AS. Venezuela pada saat ini tengah mengalami krisis politik. Krisis terjadi perebutan kekuasaan antara Presiden terpilih Venezuela Nicolas Maduro dengan pemimpin oposisi Juan Guaido.
Rusia Di Usir dari Venezuela Oleh Donald Trump
Maduro yang tetap memegang kendali fungsi negara dan militer negara tersebut menuduh Guaido adalah boneka Amerika Serikat. Krisis itu sudah melumpuhkan kehidupan dan kegiatan ekonomi di Venezuela. Rumah sakit di sana dikabarkan nyaris lumpuh karena peralatan di ruang ICU harus dimatikan akibat pemadaman listrik.
Bukan hanya itu saja, krisis juga telah membuat rakyat Venezuela kesulitan dalam mendapatkan makanan. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menuduh Amerika Serikat merencanakan “kudeta” guna menggulingkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Melalui pernyataan, Lavrov menjelaskan dia telah mengutarakan keluhan “terkait upaya Washington untuk mengorganisir kudeta di Venezuela” dalam percakapannya di telepon bersama Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.
Pernyataan Lavrov tersebut datang sehari setelah Rusia, yang merupakan pendukung Maduro, dilaporkan menurunkan sedikitnya 100 personel militernya ke Venezuela, termasuk Vasily Tonkoshkurov, Kepala Staf Pasukan Lapangan.
Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.