Prabowo Pernah Ajak Sandi dan Erwin Aksa Jadi Cawapres
Prabowo Pernah Ajak Sandi dan Erwin Aksa Jadi Cawapres — Liputan46.com — Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto mengaku sudah mengajak Sandiaga Uno untuk mendampinginya sebagai cawapres sejak Pilpres 2014 lalu.
Hal ini diungkapkan Prabowo di hadapan seribu pengusaha yang mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 ini.
“Sebetulnya saya sudah ajak dia dari 2014 lalu. Betulkan? Hayo ngaku loh, ngaku,” kata Prabowo sambil menunjuk Sandi, di Gedung Djakarta Theater, Kamis (21/3) malam.
Sandi yang berada di sampingnya pun hanya tersenyum tak mengiyakan atau membantah pernyataan Prabowo itu.
Selain Sandi, Prabowo juga menyebut sudah pernah mengajak Politikus Partai Golkar sekaligus pengusaha Erwin Aksa untuk mendampinginya di Pilpres.
Namun Prabowo tak merinci Pilpres mana yang dia maksud.
“Saya terus terang saja, termasuk saudara Erwin Aksa saya minta. Betul, mana Erwin ngaku lo, ngaku lo. Ya kalau gak Sandi aku minta, ya Erwin,” katanya.
Prabowo menyebut, dia memang selalu mendahulukan anak muda untuk menjadi pemimpin yang dia pilih.
Begitupun ketika pada akhirnya dia menunjuk Sandi sebagai cawapresnya karena Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dianggap Prabowo telah memenuhi kriteria.
Prabowo Pernah Ajak Sandi dan Erwin Aksa Jadi Cawapres
Adapun kriteria tersebut dipaparkan Prabowo yakni, muda, cerdas, kuat, sehat dan juga mapan.
Alasan pemimpin harus mapan menurut Prabowo agar ketika terpilih tak lagi melakukan korupsi atau memperkaya diri sendiri.
“Kalau saya 68 pengganti saya harus lebih muda dari saya. Dan dia harus fit, harus kuat, dia harus pintar, dan dia harus mapan,” katanya.
Hal ini kata dia merupakan strategi seorang panglima dalam berperang.
Maka panglima harus memilih orang-orang muda dan pintar agar tak terlalu lelah berpikir.
“Anda tahu itu adalah ilmu seorang panglima. Panglima harus pilih orang pintar supaya dia tidak terlalu cape berpikir.
Kalau pemimpin kita bodoh, Apa. Ralat ya. kalau orang sekitar kita bodoh kita yang cape dan calon pemimpin nasional harus ganteng,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebut telah bertekad sejak muda untuk siap mati demi NKRI.
Hal itu telah dia teguhkan sejak dirinya berusia 18 tahun dan bergabung dalam tentara.
Sebetulnya kata Prabowo, keinginannya untuk pensiun pun telah muncul beberapa kali.
Apalagi putra satu-satunya yang dia miliki hasil dari pernikahan dengan Titiek Soeharto pun sering mengeluh karena ayahnya tak pernah punya waktu untuk dirinya.
“Sebetulnya saya ingin istirahat saya belum pernah istirahat dari 18 tahun saya cuma punya satu anak dia pun mengeluh ga pernah diperhatikan oleh saya,” kata dia.
SAKONG ONLINE | POKER ONLINE | AGEN CAPSA | BANDAR SAKONG
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.