Lompat ke konten

Pesan Persatuan Usai Pemilu di Perayaan Waisak Nasional

Pesan Persatuan Usai Pemilu di Perayaan Waisak Nasional
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Pesan Persatuan Usai Pemilu di Perayaan Waisak Nasional

Pesan Persatuan Usai Pemilu di Perayaan Waisak Nasionalliputan46 – Sebanyak 3.500 umat Buddha dari 26 provinsi di Indonesia hadir ke lokasi tersebut untuk memperingati hari Waisak Nasional 2563 BE/2019 dan Festival Candi Muara Takus.

Makna Waisak sendiri merupakan peringatan dari 3 peristiwa penting yang terjadi terhadap Sang Guru Buddha Ghotama yaitu peristiwa kelahirannya, pencapaian penerangan sempurna,
dan pencapaian parinibana atau wafatnya sang Buddha yang terjadi saat purnama di bulan Waisak. Peringatan Hari Waisak di candi tersebut dimulai penyalaan dupa di pelataran candi.

Lalu dilanjutkan dengan gerakan mengelilingi candi alias parade bendera dan paradiksana, dengan membawa air dari 6 sumber mata air yang terdapat di Riau. Di antaranya,
air sungai Siak di kabupaten Siak,
Air Panas Pawan di Rokan Hulu, air sungai bungsu di Kabupaten Kampar kiri, air Sungai Kampar.

Pesan Persatuan Usai Pemilu di Perayaan Waisak Nasional



Bhante Thanavaro Mahathera selaku Ketua 1 Pengurus Pusat Sangha Agung Indonesia menjelaskan makna perayaan waisak merupakan hari raya besar umat Buddha yang di peringati oleh seluruh umat Buddha di Indonesia. Dengan mengusung tema ‘Cinta Tanah Air’,
Bhante Thanavaro Mahathera berharap dengan Indonesia kembali bersatu sebagai anak bangsa setelah Pemilu 2019.

Setelah melewati rangkaian dari acara perayaan Hari Waisak, acara itu ditutup dengan festival Candi Muara Takus lewat pelepasan 2.000 lampion di seputaran candi ke atas langit Riau. Gelaran waisak di candi ini diharapkan dapat memperkenalkan Candi Muara Takus sebagai monumen bersejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Riau dan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Sebelumnya Prosesi pembakaran patung Buddha mewarnai peringatan Hari Suci Waisak 2563 Buddhist Era (BE) 2019 di Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong,
Kecamatan Trowulan, K
abupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Detik-detik Waisak di vihara yang berlokasi di lingkungan situs peninggalan Kerajaan Majapahit ini berlangsung sejak Minggu dinihari pukul 02.00 WIB,
diikuti ratusan umat Buddha. Ketua Yayasan Lumbini yang menaungi Maha Vihara Mojopahit,
Rudy Budiman,
menjelaskan Hari Suci Waisak pada intinya terdiri dari tiga momen.

BANDAR POKER | SAKONG ONLINE |AGEN POKER TERPERJAYA | CAPSA ONLINE


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *