Lompat ke konten

Ormas Ormas Islam Palembang Ingin Kapolri Tito Mundur

Ormas Ormas Islam Palembang Ingin Kapolri Tito Mundur
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Ormas Ormas Islam Palembang Ingin Kapolri Tito Mundur

Ormas Ormas Islam Palembang Ingin Kapolri Tito Mundur liputan46 – Ratusan warga Palembang yang tergabung dari ormas Islam dan juga majelis taklim di Sumatera Selatan menuntut Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Mereka yang menyebut ini sebagai Gerakan Rakyat Menggugat Pelanggaran Hak Asasi Manusia atau Geram.

Mereka meminta pertanggungjawaban dari Kapolri atas tindakan aparat yang disebutnya represif sehingga menyebabkan tewasnya 8 warga setelah aksi yang digelar di Kantor Bawaslu RI 21-22 Mei lalu. Ketua Forum Umat Islam atua FUI Sumsel Umar Said pada saat mendeklarasikan pernyataan sikapnya berujar,
Kapolri Tito yang merupakan warga Palembang sudah berbuat banyak selama menjabat.

Namun, dirinya menilai tindakan represif oknum aparat kepolisian sudah mencederai demokrasi dan menjadi pelanggaran HAM berat. Padahal menyampaikan pendapat di muka umum sudah diatur oleh undang-undang dan tidak boleh dihalang-halangi oleh aparat.

Berdasarkan pantauan liputan46.com,
massa aksi awalnya melaksanakan salat asar berjemaah di Masjid Agung Palembang. sesudah menunaikan salat, ratusan massa melakukan konvoi sejauh 4 kilometer menuju Mapolda Sumatera Selatan. Sesampainya di lokasi,
massa memulai aksi dengan berselawat dan melantunkan surat Yassin.

Ormas Ormas Islam Palembang Ingin Kapolri Tito Mundur



Kedua tersangka itu akan dipidana dengan dugaan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku agama, ras dan antar golongan sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 A ayat 2 Juncto pasal 28 ayat 2 UURI No 19 Tahun 2016 perubahan atas UURI No 1 1 tahun 2008 tentang ITE.

Koordinator Aksi Donny Meilano mengatakan, peristiwa bentrokan setelah aksi damai di Bawaslu RI beberapa waktu lalu merupakan tragedi kemanusiaan. Oleh karena itu gabungan ormas Islam dan majelis taklim di Palembang ini menunjukkan solidaritasnya untuk para korban yang telah tewas ditembak oleh para oknum aparat di Jakarta.

Dirinya berujar,
pada saat beberapa masyarakat Palembang yang turut ikut dalam aksi di Jakarta pada 21-22 Mei bertemu dengan anggota Brimob asal Sumsel,
para anggota itu mengaku sudah lelah menghadapi rentetan kerusuhan yang terjadi.

Massa aksi pun menggelar buka puasa bersama di depan Mapolda Sumsel pada saat azan magrib berkumandang. Massa aksi dan juga aparat kepolisian saling berbagi makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

Sementara itu Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan jika pihaknya mengapresiasi ratusan massa yang menyuarakan pendapatnya dengan menjaga ketertiban dan ketentraman di Palembang. Pihaknya pun akan mengakomodir semua tuntutan massa dan menyampaikannya ke pusat.

JUDI POKER TERPERCAYA | ADU Q ONLINE |BANDAR POKER | POKER ONLINE


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *