Musim Hujan Indonesia Waspada DBD Karena Kasus Kian Meningkat

  • oleh
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Musim Hujan Indonesia Waspada DBD Karena Kasus Kian Meningkat

Musim Hujan Indonesia Waspada DBD Karena Kasus Kian Meningkatliputan46
Musim hujan layaknya menjadi waktu pesta untuk nyamuk Aedes aegepty. Bahkan Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa musim hujan menjadi musim rumah sakit bersalin untuk nyamuk.

Bagaimana tidak? Karena telur nyamuk dapat bertahan dalam keadaan kering atau tanpa air hingga enam bulan. Ini artinya telur masih bertahan saat musim kemarau. Lalu pada musim hujan, telur-telur akan menetas ketika bersentuhan dengan air. Tak heran bila peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) semakin meningkat.

Nadia menuturkan bahwa kasus DBD di seluruh Indonesia hingga 29 Januari 2019 adalah 13.683 kasus dan jumlah pasien meninggal adalah 133 orang. Kasus demam berdarah sendiri telah mengalami peningkatan jumlah. Data terakhir dari Kemenkes tahun 2018 menyebut terdapat 11.293 kasus dan 112 orang meninggal.

Musim Hujan Indonesia Waspada DBD Karena Kasus Kian Meningkat


Usai Jawa Timur, menyusul kota Jawa Barat dengan 2.008 kasus, Nusa Tenggara Timur dengan 1.169 kasus, Jawa Tengah dengan 1.027 kasus dan Sulawesi Utara dengan 980 kasus. Sementara untuk DKI Jakarta ada 613 kasus. Sedangkan untuk jumlah kematian, usai Jawa Timur yang tertinggi lainnya yakni NTT yakni 14 orang, Sulawesi Utara yakni 13 orang, Jawa Barat yakni 11 orang dan Jawa Tengah ada 9 orang.

Walau keadaan semakin memburuk dengan meningkatnya jumlah kasus maupun kematian, DBD belum memberi status kejadian luar biasa (KLB). Nadia sendiri menambahkan jika kasus DBD kali ini belum dapat disebut sebagai wabah. Untuk status ‘wabah’ ditetapkan dari pihak Menkes.

Ini dilihat melalui peningkatan jumlah kasus dengan signifikan, dapat dua kali lipat dalam kurun waktu tertentu. Pertimbangannya, kasus sudah mengganggu keamanan, ketidakstabilan ekonomi, maupun kecemasan.

Sementara itu KLB ditetapkan dengan bertingkat. Nadia menuturkan bahwa KLB dapat ditetapkan kota atau kabupaten dengan kriteria hampir sama dengan wabah.

Saat kasus meluas sampai satu provinsi maka gubernur dapat menetukan status kasus penyakit menjadi KLB. Status KLB juga dapat naik menjadikan tingkat nasional saat kasus berdampak makin besar.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *