MUI Tegaskan Golput Hukumnya Haram
MUI Tegaskan Golput Hukumnya Haram — Liputan46.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat Indonesia menggunakan hak pilihnya saat hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang. Bersikap tidak memilih alias golput, hukumnya haram.
“MUI minta masyarakat Indonesia harus menggunakan hak pilihnya,” ujar Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Muhyiddin Junaidi di kantor wakil presiden, Jakarta, Senin (25/3).
Muhyiddin mengatakan haramnya golput telah diatur dalam fatwa MUI tahun 2014.
“Haram. Golput itu haram,” katanya.
Ia menambahkan agama pun telah melarang golput. Sebab, bagaimana pun suatu negara harus memiliki pemimpin.
Menurut Muhyiddin, kepemimpinan itu merupakan kelanjutan dari misi kenabian (profetik) untuk mengatur agama dan kehidupan duniawi.
Karena itulah, Muhyiddin menyampaikan kepada umat Islam untuk “menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.”
“Hukumnya wajib. Kebalikannya, kalau tidak memilih adalah haram,” katanya.
MUI Tegaskan Golput Hukumnya Haram
Fatwa haram ini telah diputuskan dalam pertemuan ulama yang digelar tiap tahun.
Muhyiddin tak memungkiri bahwa tak ada satu pun pemimpin yang ideal di dunia ini termasuk sejumlah negara maju pun seperti China, Rusia, dan Amerika Serikat. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin.
“Kalau kita tidak gunakan hak pilih kita kemudian terjadi chaos itu kesalahan Anda,” ucap Muhyiddin.
Lebih lanjut dia juga meminta agar perbedaan pilihan dalam pemilu tak menjadi ajang memecah belah di antara masyarakat.
Dia berkata perbedaan adalah sunatullah. Semua pihak yang berkontestasi harus siap kalah dan menang.
“Tapi jangan sampai terpecah belah,” katanya.
Ia mengatakan jika pelaksanaan pemilu sampai menimbulkan perpecahan hanya akan menimbulkan malu bagi masyarakat Indonesia sendiri.
“Kalau gara-gara pilpres berkelahi kan malu. Menampar muka bangsa Indonesia khususnya umat Islam. Katanya negara muslim terbesar tapi beda pilihan ribut itu kasihan,” tuturnya.
“Sampaikan ke masyarakat luas bahwa MUI insyaallah mendoakan pilpres berjalan lancar, tidak ada ribut, siap kalah, dan siap menang,” imbuh Muhyiddin.
Pemilu presiden dan pemilu legislatif kali ini digelar secara serentak. Ini pertama kali Pilpres dan Pileg digelar serentak.
SAKONG ONLINE | POKER ONLINE | AGEN CAPSA | BANDARQ
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.