Lompat ke konten

Militan ISIS di Suriah Menyerah setelah Diserang pasukan koalisi AS

Militan ISIS di Suriah Menyerah setelah Diserang pasukan koalisi AS
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Militan ISIS di Suriah Menyerah setelah Diserang pasukan koalisi AS

Militan ISIS di Suriah Menyerah setelah Diserang pasukan koalisi ASliputan46 -Di serang teris menerus oleh pasukan koalisi Amerika Serikat dan Kurdi terhadap basis terakhir kelompok ISIS di Desa Baghouz, Deir al Zour, Suriah digelar siang malam selama tiga hari berturut-turut. Alhasil, ribuan militan memilih telah menyerah. Juru bicara SDF, Mustafa Bali mengatakan serangan tersebut digelar sejak Selasa lalu. Militan ISIS yang memilih menyerah pada saat itu mencapai sekitar 3000 orang.

Bali mengatakan prajuritnya juga berhasil menyelamatkan seorang perempuan suku Yazidi dan empat anak-anak. Serangan beruntun tersebut digelar dengan mengerahkan pasukan infantri, artileri, dan melalui udara. Namun, SDF enggan merinci berapa jumlah militan ISIS yang masih bertahan di Desa Baghouz.

Pertempuran terjadi dengan sengit antara pasukan SDF dan militan ISIS. Kelompok ISIS lantas mencoba membalikkan keadaan dengan serangan bom bunuh diri, akan tetapi berhasil dicegah. Bali mengklaim pasukan AS dan Kurdi berhasil menghancurkan dua gudang senjata, dan menewaskan 38 militan ISIS. Menurut dirinya perkembangan operasi militer untuk menaklukkan ISIS lebih cepat dari perkiraan mereka selama ini.

Militan ISIS di Suriah Menyerah setelah Diserang pasukan koalisi AS


Ketika sedang berjaya, ISIS menguasai wilayah di lembah Sungai Eufrat antara Suriah dan Irak. Kemudian, mereka perlahan-lahan diserang dari kedua negara tersebut dan berangsur-angsur mundur lantaran terdesak. Sebelum operasi militer untuk mengalahkan ISIS digelar sejak Februari, SDF memperkirakan ada sekitar 1500 warga sipil dan 500 militan ISIS tersisa. Namun, nampaknya prediksi tersebut meleset karena jumlah sebenarnya jauh lebih besar.

Sebelumnya terdapat berita tentang Aparat keamanan Irak dan Kurdi dilaporkan menyiksa sejumlah anak-anak yang ditahan karena dituduh terlibat dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut lembaga pemantau hak asasi manusia, Human Rights Watch, mereka juga mengadili para bocah hanya berbekal bukti-bukti yang tidak memadai.

Laporan Human Rights Watch itu didasarkan pada hasil wawancara dengan 29 anak-anak Irak yang saat ini atau pernah ditahan oleh pasukan Kurdi. Mereka juga mewawancarai kerabat para bocah, penjaga penjara, dan petugas pengadilan. Irak mengumumkan telah mengalahkan ISIS pada akhir 2017, tetapi mereka terus mengadili pria, wanita, anak-anak, dan termasuk orang asing, yang dituduh menjadi anggota ISIS.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *