Menteri ESDM Bantah Harga BBM Pertamax Turun Karna Pilpres
Menteri ESDM Bantah Harga BBM Pertamax Turun Karna Pilpres liputan46 -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM membantah jika penurunan harga bahan bakar minyak BBM jenis Pertamax dilakukan menjelang pemilihan presiden (pilpres) yang akan akan datang pada 17 April mendatang.
Menurut dirinya, penurunan harga BBM nonsubsidi tersebut sudah dipertimbangkan pemerintah sejak pada awal tahun lalu menyusul adanya penurunan harga minyak dunia. Penguatan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, lanjutnya, juga sedikit banyak membuat harga BBM dapat lebih ditekan dari sebelumnya.
Bukan itu saja, dia mengtakan sejak awal tahun yang lalu pemerintah juga sudah membentuk formula harga jual minimum dan maksimum BBM eceran yang sudah terdapat dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 34/Tahun 2018.
Menurut dirinya, formula itu membuat setiap badan usaha BBM lokal maupun itu asing dapat menetapkan harga jual bahan bakar tanpa merugikan konsumen, sesama badan usaha, bahkan juga pemerintah.
Berdasarkan Permen tersebut, Badan Usaha BBM dapat menetapkan harga jual paling rendah yaitu 5 persen dan untuk paling tinggi 10 persen dari modalnya.
Menteri ESDM Bantah Harga BBM Pertamax Turun Karna Pilpres
Dirinya juga mengatakan pemerintah akan memberikan sanksi untuk setiap badan usaha BBM yang ketahuan mematok harga jual di bawah harga minimum dan di atas batas maksimum formula itu.
Pernyataan tersebut diutarakan Djoko menanggapi keputusan PT Pertamina (Persero) pada Sabtu kemarin yang menurunkan harga BBM jenis Pertamax dari Rp10.200 menjadi Rp9.850 per liter.
Akibat dari penurunan harga Pertamax, beberapa produk BBM jenis tersebut juga akan mengalami penyesuaian harga. Untuk di wilayah Jakarta, harga BBM nonsubsidi Pertamax Turbo turun dari Rp12.
000 menjadi Rp11.200 per liter, Dexlite turun dari Rp10.300 menjadi Rp10.200 per liter, Dex turun dari Rp11.750 menjadi Rp11.700 per liter.
Pertamina juga telah melakukan penyelarasan harga Premium JBKP di wilayah Jawa, Madura, dan Bali menjadi Rp6.450 per liter, sehingga sama dengan harga yang ada di luar Jawa, Madura, Bali.
Sementara, harga Pertalite untuk saat ini masih tetap sama di angka Rp7.650 per liter. Selain Pertamina, badan usaha penyedia BBM swasta yang lainnya juga mulai menurunkan harga produknya.
Antara lain, Shell Indonesia, PT Garuda Mas Energi, PT Aneka Petroindo Raya, PT Vivo Energy Indonesia, dan PT Total Oil Indonesia
Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.