Mengapa Pembahasan Olahraga Tidak Ada di Debat Capres?

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Mengapa Pembahasan Olahraga Tidak Ada di Debat Capres?

Mengapa Pembahasan Olahraga Tidak Ada di Debat Capres? liputan46 – Debat Pilpres 2019 telah memasuki sesi ‘pertarungan’ pemungkas pada Sabtu tanggal 13 april. Pada sesi terakhir debat menekankan tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan, serta Investasi.

Praktis tidak ada satu pun tema spesifik yang membahas olahraga pada debat Capres 2019. Padahal, olahraga apalagi sepak bola termasuk ‘lahan seksi’ yang dapat mendulang suara. Apalagi pemerintah pada saat ini juga sudah mulai bergerak mewujudkan proyek-proyek ambisius di dunia olahraga.

Sebut saja kepastian Indonesia menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP 2021 di Mandalika, Lombok. Pihak Dorna selaku operator MotoGP sudah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation pada 29 Januari 2019 untuk menjadi tuan rumah MotoGP Indonesia mulai 2021.

Kerja sama tersebut juga tak akan terwujud jika tidak dapat dukungan penuh dari pemerintah. Rencana itu juga mendapat sambutan luar biasa besar dari publik olahraga, terutama para penggila balap motor di Indonesia. Belum juga rencana pemerintah untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sesudah gelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang dinilai sukses.

Mengapa Pembahasan Olahraga Tidak Ada di Debat Capres?




Presiden Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi mengatakan surat pengajuan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 juga sudah dilayangkan ke Presiden Komite Olimpiade Internasional atau IOC Thomas Bach. Belum lagi tetang kebijakan pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia, juga sudah melakukan upaya ‘bersih-bersih’ di sepak bola nasional.

Polri membentuk Satgas Anti Mafia Bola guna memberantas pengaturan skor di kompetisi profesional sepak bola Indonesia.
Pengamat olahraga yang merupakan Kepala Program Studi Sains Olahraga Institut Teknologi Bandung, Tommy Apriyantono, menilai terdapat poin besar yang sudah dilewatkan kedua kandidat lantaran dunia olahraga sangat populer.

Khusus kebijakan yang telah dan tengah diupayakan pemerintah di bidang olahraga, dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi Paslon petahana Jokowi-Ma’ruf Amin. Tommy mencontohkan di era Presiden Sukarno yang begitu berambisi agar Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Untuk mewujudkannya, Sukarno membangun stadion termegah di Asia pada saat itu, Stadion Senayan.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *