Ma’ruf Klaim Sanjung Peran Politik NU dan Bersiap Menjadi Wapres
Ma’ruf Klaim Sanjung Peran Politik NU dan Bersiap Menjadi Wapres liputan46 – Ma’ruf Amin Calon wakil presiden nomor urut 01 Sebut bahwa Pilpres 2019 adalah bukti dari keberadaan Nahdlatul Ulama atau NU berdampak pada kemenangan. Ma’ruf menambahkan pencapaian dirinya di Pilpres 2019 adalah sebuah penghargaan bagi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Bentuknya, kesempatan bagi ulama untuk berperan lebih dalam hal kenegaraan.
Ma’ruf juga mengatakan, momentum Pilpres 2019 ini merupakan ajang dari pihaknya menepis penilaian miring yang selama ini diarahkan kepada NU. Bahwa, NU tidak dapat bersatu meski besar. Salah satunya buktinya yaitu perolehan suara yang dominan di Jawa Timur, yang merupakan basis kultural NU.
Berdasarkan hasil hitung cepat Indo Barometer dengan total suara masuk 99,83 persen, Jokowi-Ma’ruf secara nasional unggul dengan raihan suara 54,35 persen, Sedangkan milik paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 45,65 persen.
Ma’ruf Klaim Sanjung Peran Politik NU dan Bersiap Menjadi Wapres
Di Jatim, berdasarkan hasil quick count lembaga yang juga sama, Jokowi-Ma’ruf unggul 69,79 persen. Sementara, Prabowo-Sandi hanya memproleh 30,21 persen suara di basis NU. Dalam silaturahmi ini Ma’ruf didampingi oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, serta juga sejumlah Kiai Sepuh Jawa Timur lainnya.
Diketahui, NU memiliki sikap terkait politik praktis dalam Khittah 1926. Dikutip dari situs nu.or.id, Khittah NU merupakan landasan berpikir, bersikap, dan bertindak warga Nahdliyin yang harus dicerminkan dalam tingkah-laku perseorangan maupun organisasi serta dalam setiap pengambilan keputusan.
Naskah khittah dirumuskan oleh KH Achmad Siddiq dibantu oleh beberapa kiai yang lain. Isinya adalah soal rel perjuangan NU seperti cita-cita organisasi pada awal didirikan. Yaitu, dakwah keagamaan dan sosial-kemasyarakatan alias jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah, bukan melanggengkan politik praktis, apalagi memanfaatkan organisasi guna tujuan politik ini.
Sebelumnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar menyebut calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin membawa keberuntungan atau hoki bagi salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu. Pasalnya, Ma’ruf dinilai berhasil menepis pandangan miring yang selama ini diarahkan ke NU. Tudingan itu menyebutkan bahwa NU akan terpecah belah dalam hal politik meski merupakan organisasi besar.
AGEN CAPSA | BANDARQ ONLINE |BANDAR SAKONG | AGEN POKER
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.