KPU Tak Larang Capres Membawa Catatan dan Alat Bantu

KPU Tak Larang Capres Membawa Catatan dan Alat Bantu
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

KPU Tak Larang Capres Membawa Catatan dan Alat Bantu

KPU Tak Larang Capres Membawa Catatan dan Alat Bantu — Liputan46.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak melarang para calon wakil presiden (cawapres) membawa alat bantu. Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU), Wahyu Setiawan mengungkapkan para capres juga diperkenankan untuk terkoneksi dengan internet.

“KPU berpandangan publik lah yang akan menilai. Publik nanti akan melihat bagaimana cara mengkomunikasikan gagasan, ide, pemikiran terkait tema kepada masyarakat pemilih,” kata Wahyu di KPU Jakarta, Kamis (21/3).

Wahyu mengatakan hal yang wajar jika para capres membawa alat yang terkoneksi dengan internet dan membaca data. Tidak semua orang memiliki kemampuan menghapal data dengan dengan baik.

“Hal tersebut tidak dilarang. Artinya, kalau kami mewajibkan pun juga tidak benar. Tapi kami tidak melarang kandidat membawa catatan dan alat bantu,” ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).

Menurut Wahyu, pada hakikatnya nanti masyarakat yang akan menilai penampilan para kandidat capres. Sebab, pada intinya, bagaimana cara kandidat menyampaikan gagasannya itulah yang paling penting.

KPU Tak Larang Capres Membawa Catatan dan Alat Bantu

“Sekarang bisa dibayangkan kalau kandidat membutuhkan data, misalnya data itu ada dalam buku BPS. Maka dia lalu membawa catatan, kemudian alat tulis boleh,” terang Wahyu.

Karena penjelasan itu, Wahyu meminta agar masyarakat tidak berpendapat bahwa kertas dan alat bantu ialah sontekan. Dia menegaskan para capres juga
berkewajiban untuk memberikan data dengan benar.

“Ini kan juga bukan ajang cerdas cermat. Ini kan forum kandidat mengkomunikasikan ide, gagasan, pemikiran untuk masyarakat pemilih. Jadi nanti publik yang akan menilai,” beber dia.

“Bagaimana kandidat sampaikan gagasan itu untuk membangun Indonesia 5 tahun mendatang. Jadi kemudian jangan direduksi dengan sontekan,” lanjut dia.

Wahyu juga menambahkan pihaknya tidak pernah melarang para kandidat untuk membawa ponsel sekalipun. Lagi-lagi ia menyerahkan penilaiannya kepada masyarakat.

“Karena hakikatnya publik lah yang akan menilai. Penilaiannya itu kan meliputi bagaimana kandidat itu mengkomunikasikan gagasan kepada masyarakat. Itu yang paling penting,” tutup dia.

Pada debat ke-4 calon wakil presiden lalu diketahui Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin kerap membawa catatan dalam berdebat. Catatan yang dibawa Ma’ruf Amin ini sempat menjadi polemik.

SAKONG ONLINE | POKER ONLINE | AGEN CAPSA | BANDARQ ONLINE

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *