Kerawanan Pemilu Meningkat Terkait Peristiwa Penghadangan Capres-Cawapres
Kerawanan Pemilu Meningkat – Liputan46.com – Penghadangan calon presiden dan calon wakil presiden pernah terjadi di daerah-daerah tertentu dan pengamat meminta agar aparat tidak membiarkan aksi yang dikatakan dapat menjadi konflik.
Calon wakil presiden nomor urut 1, Ma’ruf Amin, dihadang oleh massa saat hendak menghadiri haul.
Sekaligus berziarah ke makam Kiai Suhro, di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (01/04).
Ratusan orang yang menghadang sempat meneriakkan nama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga, meminta kepolisian untuk mengantisipasi peristiwa seperti ini agar tidak terjadi lagi.
Penghadangan terhadap Ma’ruf Amin kita terima. Ya, sudahlah. Mau bilang apa lagi gitu ya.
Kita depan meminta apparat keamanan bisa jaga kondisi, bisa menjaga penghadangan seperti itu,” Ujar Arya, Selasa (02/04).
Arya juga meminta agar pendukung Jokowi-Ma’ruf tetap berkepala dingin dalam menghadapi peristiwa penghadangan capres-cawapres.
Kita harapkan jangan ada.. Nggak usah dendam terhadap pendukungnya 02,”Lanjutnya.
Kerawanan Pemilu Meningkat
Aksi penghadangan pernah juga dihadapi Prabowo Subianto Februari lalu saat berada di Tambak Deres, Surabaya, di antaranya.
Jadi, bukan hanya Pak Prabowo, tapi Sandiaga pun dihadang. Di Bali dihadang. Di Sumatera Utara juga dihadang.
Jadi kita pun mengalami penghadangan dari capres dan cawapres kita. Saya pikir kedua capres dan cawapres kita mengalami hal serupa dari sudut penghadangan.
Hakl itu juga disampaikan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasinonal (BPN), Eddy Soeparno, Selasa (02/04).
Eddy menambahkan, aksi hadang-menghadang yang terjadi saat ini masih wajar.
Kata dia, para kandidat capres-cawapres sudah dilengkapi dengan pengamanan ketat.
Bahkan kalau ke mana-mana itu selalu diikuti oleh ada mobil ambulans, ada yang lain-lain.
Selalu siap sedia hampir sama dengan pengawalan presiden tapi dilakukan oleh polisi,” katanya.
Eddy menambahkan tim kampanye Prabowo-Sandiaga meminta para pendukung untuk tetap menaati aturan.
Eddy mempersilakan kepolisian menangkap pendukung atau kadernya yang melanggar aturan.
Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Bawaslu, Kabupaten Pamekasan yang didatangi Ma’ruf Amin dan Kota Surabaya oleh Prabowo Subianto
Kedua wilayah itu bukanlah wilayah dengan level kerawanan tinggi. Dua daerah ini masuk dalam level kerawanan sedang.
Menurutnya, jika tidak dihentikan, aksi penghadangan akan terus berlanjut menjadi konflik yang lebih besar.
Kalau saling membalas kan eskalasinya semakin tinggi. Jadi bukan metode kampanye yang menyampaikan visi dan misi di program mengenalkan kandidat.
Akan tetapi akan menjadi ajang untuk saling balas dendam,” Ujar Veri saat dihubungi Liputan46.com, Selasa (02/04).
SAKONG ONLINE | AGEN QQ | ADUQ ONLINE | AGEN TERPERCAYA
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.