Jokowi Lebih Mengerti Persoalan TNI daripada Prabowo

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Jokowi Lebih Mengerti Persoalan TNI daripada Prabowo

Jokowi Lebih Mengerti TNI – Liputan46.com – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dinilai lebih mengerti substansi permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan dibanding calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Cakra 19, Andi Widjajanto menanggapi debat capres putaran keempat kemarin malam.
Jokowi lebih paham TNI daripada Prabowo,” Terang Andi dia dalam keterangan pers tertulisnya, Minggu (31/3/2019).

Andi berpendapat, Jokowi bisa menjelaskan dengan rinci tentang gelar baru TNI seperti Kogab, Divisi 3, Koops AU 3, dan Armada 3.
Selain itu, petahana juga menjelaskan tentang gelar satuan terpadu TNI di Natuna, Morotai, Saumlaki, Biak.
Serta paradigma investasi pertahanan yang mengubah belanja militer untuk pembelian senjata menjadi alokasi anggaran untuk membangun industri pertahanan.

Jokowi Lebih Mengerti TNI

Ini memperlihatkan Jokowi mempunyai visi dan komitmen untuk menguatkan TNI untuk menghadapi Perang Teknologi-Perang Siber masa depan.
Sementara, Prabowo cenderung tidak percaya teknologi,” jelas Andi
Lebih lanjut, Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) ini menilai Prabowo juga tidak paham intelijen strategis.
Intelijen strategis, kata Andi, merumuskan Perkiraan Keadaan (Kirka) dan menjadikan beberapa skenario ke depan.
Semua bisa dijadikan salah satu pertimbangan untuk membuat kebijakan oleh presiden.

Andi menambahkan, Kirka ini ditulis di beberapa produk strategis Kemhan dan TNI seperti Analisa Lingkungan Strategis yang dikeluarkan oleh Kemhan.
Itu bisa dibahas secara rutin di Rakor Intel di Kemhan dan TNI yang dilakukan setiap awal tahun untuk membantu perumusan kebijakan di tahun itu.
Sebagai mantan perwira yang lama bertugas di Kopassandha, aneh banget kalau Prabowo tidak paham fungsi intelijen strategis.

Sebelumnya, dalam debat keempat dengan tema keamanan dan pertahanan, Jokowi memaparkan telah menerapkan gelar pasukan di empat titik di Indonesia.
Penting sekali gelar pasukan yang terintegrasi, artinya kita tidak jawasentris, kita perintahkan untuk membagun divisi di Gowa, divisi di Biak dan Sorong.
Titik pinggir semua terjaga, radar maritim kita radar udara kita sudah mengetahui wilayah kita 100 persen,” Ujar Jokowi, Sabtu 30 Maret 2019.

Sementara, Prabowo menyatakan sektor pertahanan Indonesia masih lemah karena negara tidak mempunyai uang.
Karena itu, menurut dia, menambah anggaran di sektor pertahanan sangatlah penting.
Namun dengan catatan yaitu menghentikan kebocoran anggaran dan korupsi.

BANDARQ ONLINE | BANDAR SAKONG | DOMINOQQ | BANDARQ

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *