AS Tidak Mengusung Jenderal Clark untuk Mendukung Prabowo

  • oleh
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

AS Tidak Mengusung Jenderal Clark untuk Mendukung Prabowo

Jenderal Clark Mendukung Prabowo – Liputan46.com – Sugiono Wakil Ketua Umum Partai Gerindra membantah soal kabar terbaru.
Sugiono membantah Jenderal (Purn.) Wesley Kanne Clark ke Hambalang, Bogor, adalah utusan Amerika Serikat (AS) untuk menaksir kerja sama dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto jika menang di Pilpres 2019.
Dia pun membantah soal asumsi bahwa AS berencana membentuk poros Jakarta-Washington DC.

Enggak, enggak. Kalau ada [tudingan] itu sangat konspiratif dan spekulatif,” kata Sugiono, saat dihubungi kabar47.com, Jumat (22/2)
Menurut Sugiono Clark dan Prabowo, yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, sama-sama pebisnis berlatar belakang militer yang sudah lama saling kenal.
Sebelum ada partai [Gerindra] itu udah kenal. Sama sama di bisnis,” ujar Sugiono.

Jenderal Clark Mendukung Prabowo

Ia juga menyebutkan tidak ada diskusi yang mendalam antara Prabowo dan Clark selama di Hambalang.
Tidak ada pula pembicaraan Mengenai misi pemenangan Pilpres 2019.
“Dia diundang Universitas Kebangsaan untuk memberi ceramah. Kebetulan kan Pak Prabowo kenal. Dia diundang sebagai ahli strategi sekaligus ekonom,” ujar Sugiono.

Prabowo juga mengundang Wesley Kanne Clark, yang merupakan mantan Komandan Tertinggi Pasukan Sekutu NATO di Eropa.
Hal itu untuk berceramah di Universitas Kebangsaan di Hambalang, Bogor, Jumat (22/2).
Sugiono menyebut isi ceramah Clark bertekun pada tantangan ke depan di Asia Pasifik yang tidak jauh beda dengan pandangan Prabowo dalam buku Paradoks Indonesia maupun lewat pidato atau secara lisan di berbagai kesempatan.

Saya kira keduanya punya pemikiran yang sama. Dalam penjelasannya, juga sama dengan yang sudah dijelaskan Pak Prabowo kepada publik Indonesia,” ujar dia.
Clark, kata Sugiono, menyebut tantangan yang akan dihadapi Asia Pasifik bertekun pada ketimpangan ekonomi dalam negeri, lingkungan hidup, dan dunia siber.

Ada pula ada persoalan China yang menjelma sebagai kekuatan baru dunia. Negara-negara Asia Pasifik pun harus siap menghadapi konstelasi finansial dunia.
Itu kan sudah disampaikan di [buku] Paradoks Indonesia, soal keluarnya kekayaan negara ke luar negeri.
Hampir semuanya align dengan yang dipikirkan oleh Jenderal Wesley Clark,” ujar Sugiono.
Selain itu, Clark merupakan salah satu pendiri lembaga Clinton Global Initiative (CGI), organisasi yang didirikan oleh mantan Presiden AS Bill Clinton.

BANDARQ TERPERCAYA | SAKONG ONLINE | AGENQQ | ADUQ ONLINE

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *