Golput Haram Ma’ruf Amin : Ada yang Ingin Golput Marak
Golput Haram Ma’ruf Amin : Ada yang Ingin Golput Marak liputan46 – Calon wakil presiden nomor urut 01 sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin menyebut jika fatwa haram golongan putih alias golput dikemukakan kembali karena ada pihak yang menginginkan mencoba mempengaruhi masyarakat secara luas agar tidak memilih di pemilihan presiden atau pilpres 2019 nanti.
Maruf tidak menyebut siapa pihak yang dimaksudnya mempengaruhi untuk golput tersebut. Ma’ruf hanya megatakan fatwa golput haram sudah dikeluarkan oleh MUI melalui hasil ijtimak ulama yang digelar di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, sejak tahun 2009 yang lalu.
Fatwa itu juga telah disosialisasikan pada Pilpres 2014 lalu. Namun, dikeluarkan kembali pada pilpres 2019. Lebih lanjut, Mantan Rais Aam PBNU tersebut menjelaskan fatwa ini lahir agar semua orang dapat bertanggung jawab terhadap hak politik yang dimilikinya untuk memilih.
Dia turut menyarankan, agar jangan karena rasa marah dan jengkel kemudian berdampak pada sikap tidak memilih di Pemilu. Ma’ruf turut mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dan tak golput di Pemilu 2019 nanti.
Golput Haram Ma’ruf Amin : Ada yang Ingin Golput Marak
Dia mengatakan setiap orang yang memilih pasti memiliki keuntungan untuk Indonesia agar pemerintahan presiden terpilih semakin kuat. Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arsul Sani menilai fatwa golput yang dikeluarkan MUI cukup dapat diterima.
Dalam konteks pemilu, Arsul mengatakan jika fatwa ini perlu dikeluarkan karena kekhawatiran gerakan golput semakin meluas. Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia alias MUI meminta masyarakat agar Indonesia menggunakan hak pilihnya pada saat hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang.
Bersikap tidak memilih alias golput, hukumnya haram. Muhyiddin mengatakan haramnya golput telah diatur dalam fatwa MUI tahun 2014. Ia menambahkan agama pun telah melarang golput. Sebab, bagaimana pun suatu negara harus memiliki pemimpin.
Muhyiddin tak memungkiri bahwa tak ada satu pun pemimpin yang ideal di dunia ini termasuk sejumlah negara maju pun seperti China, Rusia, dan Amerika Serikat. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin.
Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.