Lompat ke konten

Bima Arya : Untuk yang Terbaik, Kenapa Harus Takut di Pecat PAN

Bima Arya Lakukan yang Terbaik
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Bima Arya : Untuk yang Terbaik, Kenapa Harus Takut di Pecat PAN

Bima Arya Lakukan yang Terbaik – Liputan46.com – Dikarenakan berbeda sikap politik di pilpres 2019.
Bima Arya mengaku siap dipecat setelah menyatakan dukungannya pada pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Insya Allah saya siap atas segala resikonya.
Prinsip saya ‘right on is my party when it’s right keep it right when it’s wrong make it right’,” ucap di sebagaimana mengutip Liputan46.com, Sabtu (13/4/2019).
Bima menyatakan tidak bermaksud untuk keluar dari PAN.
Karena, Bima menganggap langkahnya sesuai dengan tujuan awal didirikanya PAN, yakni menjunjung tinggi reformasi.

Saya ikut mendirikan Partai ini, tidak ada sedikitpun ingin keluar dari Partai.
Ini adalah iktiar saya untuk sejalan dengan platform partai,” kata Bima.
Menurutnya, sejak awal ia sudah tidak setuju dengan langkah PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Terlebih, pasangan itu berasal dari partai yang sama.
Ketika waktu itu pan berkumpul mendukung Prabowo Sandi saya sudah sampaikan masa (dari) Gerindra (dan) Gerindra. Saya enggak habis pikir kenapa harus seperti itu,” bebernya.

Bima Arya Lakukan yang Terbaik

Dilain sisi, Ribuan pengasuh pondok pesantren dari berbagai daerah menyatakan tekad.
Mereka bersiap untuk mengembalikan fungsi masjid dan musala sebagai pusat pergerakan Islam Ahlussunnah Waljama’ah.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam Seruan Jihad Pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Dideklarasikan pada acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia di Pesantren Asshiddiqiyah, Batu Ceper, Kota Tangerang, 10 April 2019.

Mustasyar NU Sampang KH Syafiuddin yang ikut hadir acara itu mengatakan, langkah tersebut harus dilakukan.
Karena saat ini banyak masjid yang ditunggangi oleh kelompok kepentingan tertentu, juga dijadikan kampanye yang merugikan Jokowi-Ma’ruf.
Kadang diselipkan dalam ceramah, sampai yang berbau fitnah, hoaks juga dilakukan,” katanya saat dihubungi, Jumat (12/4).

Oleh karena itu, menurutnya, jihad mengembalikan fungsi masjid dan mushala merupakan cara untuk menghentikan fenomena yang telah massif tersebut.
Kita jadikan masjid pusat pergerakan kita menjaga NKRI. InsyaAllah negeri ini aman,” tandasnya.
Lewat masjid pula, kiai dan pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia dapat meluruskan segala fitnah serta membendung ujaran kebencian yang memecah belah bangsa.

POKER ONLINE | AGEN CAPSA | BANDARQ ONLINE | BANDAR SAKONG

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *