Bank Indonesia Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen

  • oleh
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen liputan46 – Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR dalam posisi 6 persen di bulan ini. Tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility juga dipertahankan pada level 5,25 persen dan 6,75 persen.

Perry mengatakan keputusan itu merupakan hasil pertimbangan bank sentral terhadap kondisi ekonomi di luar maupun itu dalam negeri. Dari luar negeri, kondisi perekonomian global diperkirakan masih akan terus melambat seiring adanya penurunan ekonomi di beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat hingga China.

Ekonomi AS diperkirakan masih dapat menurun karena pengaruh stimulus fiskal, struktural ketenagakerjaan, dan juga penurunan keyakinan pengusaha. Selain, normalisasi kebijakan moneter diperkirakan tetap seperti semula, di mana kenaikan bunga acuan lebih rendah dari asumsi awal. Sementara ekonomi Eropa diperkirakan akan kembali melambat dikarenakan masalah struktural di kawasan itu, pelemahan ekspor, dan juga dampak ketidakpastian Brexit.

Begitu pula dengan China, yang pada saat ini diperkirakan tetap melambat karena pengaruh pelemahan ekspor dan permintaan domestik sebagai dampak perang dagang dan harga komoditas global yang menurun, seperti minyak mentah dunia.

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen


Sementara untuk dalam negeri, BI mempertimbangkan realisasi beberapa indikator ekonomi. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyentuh angka 5,17 persen sepanjang tahun 2018. Sedangkan pada tahun tersebut, ekonomi diperkirakan tumbuh di rentang 5,0-5,4 persen.

Kedua, neraca pembayaran Indonesia yang defisit senilai US$7,1 miliar . Hal itu karena defisit neraca transaksi berjalan hingga US$31,1 miliar atau 2,98 persen dari Produk Domestik Bruto atau PDB. Sedangkan untuk neraca transaksi modal dan finansial hanya surplus US$25,2 miliar.

Ketiga, neraca perdagangan. Sepanjang tahun lalu, neraca perdagangan mengalami defisit senilai US$8,57 miliar. Sementara pada Januari 2019, neraca perdagangan kembali defisit sebesar US$1,16 miliar. Keempat, cadangan devisa. Sepanjang 2018, devisa Indonesia terkuras US$9,5 miliar dari US$130,2 miliar pada Desember 2017 menjadi US$120,7 miliar pada Desember 2018.

Penurunan cadangan devisa untuk pembayaran impor, utang luar negeri, hingga untuk ltabilisasi nilai tukar rupiah. Sementara pada bulan Januari 2019, posisi cadangan devisa sebesar US$120,1 miliar. Kelima, nilai tukar rupiah menguat 3,36 persen pada kuartal IV 2018 dibandingkan kuartal III 2018.

Bahkan, penguatan rupiah terus berlangsung pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen secara bulanan dan 2,82 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *