Lompat ke konten

DPR AS Selidiki Kerja Sama Nuklir Donald Trump

  • oleh
DPR AS Selidiki Kerja Sama Nuklir Donald Trump dan Arab Saudi
Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

DPR AS Selidiki Kerja Sama Nuklir Donald Trump

DPR AS Selidiki Kerja Sama Nuklir Donald Trump dan Arab Saudi liputan46 – Kongres Amerika Serikat atau AS mengatakan akan segera menyelidki tentang rencana berbagi teknologi nuklir antara Gedung Putih dan pemerintah Arab Saudi.

Menurut Komiter Pengawas DPR Amerika serikat, seorang pelapor dalam pemerintahan Donald Trump telah memperingatkan tentang adanya usulan kesepakatan tenaga nuklir,

yang dapat melanggar aturan internasional, demikian juga sebagaimana dikutip dari The Guardian pada hari Rabu (20/2/2019).

“Komite yang dikontrol Partai Demokrat telah meluncurkan penyelidikan terhadap klaim pelapor, kata ketua komis terkait, senator Maryland Elijah Cummings, pada Selasa 19 Februari.

Sementara, mantan penasihat keamanan nasional Donald Trump, Michael Flynn, diketahui sebagai pendukung utama dari adanya rencana konsorsium perusahaan-perusahaan Amerika Serikat,

untuk membangun lusinan pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi.

DPR AS Selidiki Kerja Sama Nuklir Donald Trump dan Arab Saudi


Selama kampanye dan juga transisi kepresidenan, Flynn terdaftar sebagai penasihat anak perusahaan IP3 International, perusahaan di belakang proposal pembangkit listrik tersebut.

Flynn dipecat pada tahun 2017, dan sejak tersebut mengaku bahwa bersalah berbohong kepada FBI dalam adanya penyelidikan dugaan campur tangan dengan Rusia.

Namun perencanaan untuk proyek nuklir Arab Saudi mungkin sedang berlangsung hingga pada hari ini, menurut laporan tersebut.

“Pengungkap fakta yang muncul telah menyatakan keprihatinan signifikan tentang potensi pelanggaran hukum dan prosedural,

yang berkaitan rencana mentransfer teknologi nuklir ke Arab Saudi.

“Mereka juga memperingatkan tentang lingkungan kerja di dalam Gedung Putih yang ditandai dengan kekacauan, disfungsi, dan fitnah,” lanjutnya.

DPR AS Selidiki Kerja Sama Nuklir Donald Trump dan Arab Saudi

Beberapa staf politik Amerika Serikat di Gedung Putih juga telah berulang kali memperingatkan bahwa perintah untuk adanya melanjutkan rencana pembangkit listrik tenaga nuklir dapat melanggar hukum,

karena telah tidak mematuhi langkah-langkah yang disyaratkan oleh Undang-Undang Energi Atom.

Tanpa perlindungan yang cukup tepat,

teknologi yang ditransfer untuk pembangkit listrik itu bisa dialihfungsikan sebagai senjata nuklir.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *