Anies Baswedan Ajak Warga Sadar Jakarta Ibu Kota ASEAN

Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Anies Baswedan Ajak Warga Sadar Jakarta Ibu Kota ASEAN

Anies Baswedan Ajak Warga Sadar Jakarta Ibu Kota ASEAN liputan46 – JGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin warga sadar bahwa Jakarta adalah ibu kota kelompok negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN lewat penamaan stasiun Moda Raya Terpadu ASEAN. Hal itu juga disebut memiliki nilai ekonomi. Pernyataan terswebut dikatakannya pada saat meresmikan secara simbolis perubahan nama Stasiun Sisingamangaraja menjadi Stasiun ASEAN.

Pada kesempatan itu pun, hadir juga Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Mochammad Fachir, dan juga perwakilan tetap negara-negara ASEAN.

Anies juga berharap dengan penamaan stasiun itu menguatkan bagi komitmen Indonesia untuk berperan regional serta menjadi tuan rumah yang baik bagi masyarakat Asia Tenggara. Di tempat yang sama, Fachir mengatakan jika persemian nama itu untuk menampilkan profil Jakarta sebagai Ibukota Asean.

Kemudian, Fachri mengatakan selain menampilkan profil penamaan itu juga memiliki nilai ekonomi tersendiri. Dirimyaa mengaku senang dengan adanya MRT tersebut nantinya para delegasi disarankan untuk menaiki MRT. Lebih lanjut,
Fachri menjelaskan bahwa Asean adalah komunitas yang saling memberikan manfaat karena tersebut kita sebut sebagai perasaan bersama.

Anies Baswedan Ajak Warga Sadar Jakarta Ibu Kota ASEAN




Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa MRT bukan hanya sebagai alat pemindahan warga, namun harus menjadi alat pemersatu bagi seluruh jajaran pemerintah maupun itu masyarakat. Anies juga mengatakan selain menjadi alat pemersatu. MRT ini juga menjadikan tempat belajar bagi masyarakat agar menjadi masyakarat yang modern.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta manajemen PT MRT Jakarta untuk membentuk tim tata tertib yang berfungsi memberi layanan hingga teguran kepada penumpang di dalam Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT).

Menurut dia, tim tersebut dibutuhkan agar pelayanan dapat diberikan secara maksimal. Terlebih, moda transportasi massal ini masih baru, sehingga perlu sosialisasi cara bertransportasi di dalam kereta bagi penumpang.

Tim tersebut juga dibutuhkan ketika ada pelanggaran yang dilakukan oleh penumpang, meski pelanggaran itu bisa saja terjadi karena masyarakat belum menyesuaikan diri dengan budaya bertransportasi.

Bandar66 Terpercaya | Poker Online |BandarQ Terpercaya | DominoQQ Online


Share Liputan46 Ke Sosmed Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *